welcome to D'ALTER

thank's visit to my blog

Selasa, 22 Maret 2011

sejarah perumusan pancasila , ekasila dan trisila

Rumusan II: Ir. Soekarno
Selain Muh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar negara, diantaranya adalah Ir Sukarno. Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila.
Usul Sukarno sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah usulan calon dasar negara yaitu lima prinsip, tiga prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula- lah yang mengemukakan dan menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar) pada rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa (Muh Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Rumusan Pancasila
1.Kebangsaan Indonesia
2.Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
3.Mufakat,-atau demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.ke-Tuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Trisila
1.Socio-nationalisme
2.Socio-demokratie
3.ke-Tuhanan
Rumusan Ekasila
1.Gotong-Royong

JAKARTA CHARTER (PIAGAM JAKARTA)

Dalam Tugasnya, maka panitia kecil tersebut telah mengadakan pendekatan-pendekatan dengan tokoh-tokoh nasional dan agama yang duduk dalam BPUPKI. Dan pada sidangnya pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Kecil telah dapat menghasilkan sebuah piagam yang diberi nama "Jakarta Charter" atau "Piagam Jakarta" yang di dalamnya tercantum pula rumusan Dasar Negara dengan sistematikanya sebagai berikut :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya Piagam Jakarta hasil kerja dari Panitia Kecil tersebut, disampaikan kepada siding BPUPKI tahap kedua yang berlangsung dari tanggal 10 Juli- 17 juli 1945. (untuk hasil siding BPUPKI tahap pertama silahkan Klik Disini)
Dalam masa siding kedua dari tanggal 10 sampai 17 Juli 1945, telah mengambil beberapa keputusan-keputusan penting, antara lain :
1. Dalam siding tanggal 10 juli 1945 diadakan penambahan 6 anggota baru BPUPKI, yaitu : Abdul Fatah Hasan, Asikin Natanegara, Soerdjo Hamidjojo, Moehammad Noer, Mr Besar, dan Abdul Kaffar.
Tentang bentuk Negara, 55 suara memilih Republik, 6 suara memilih bentuk Monarchi, 2 suara memilih bentuk semacam Dominion dan 1 suara blangko. Jadi diputuskan bentuk Negara dari Indonesia adalah Republik. Sebab bentuk Negara Republik sesuai dengan perkembangan Negara yang ada hampir di berbagai Negara Dunia.
Sedangkan tinjauan yang mengusulkan bentuk Monarchi didasarkan atas tinjauan historis, bahwa Indonesia telah mengalami jaman keemasan dulu, semuanya ada di dalam zaman keemasan Monarchi seperti zaman keemasan Sriwijaya, Mojopahit, Mataram 1, Kalingga, Kediri.
2. Dalam siding tanggal 11 juli 1945 : telah diambil keputusan tentang batas wilayah Negara. Siding memutuskan bahwa wilayah Negara Indonesia nanti adalah wilayah bekas daerah Hindia Belanda. Tetapi dalam Voting tahap pertama menghasilkan suara-suara : daerah Hindia-Belanda dikurangi Iruan Barat 6 suara, Hindia Belanda ditambah Malaya, Borneo utara, Irian Timur, Timor, Portugis dan pulau-pulau sekitarnya (yaitu daerah bekas wilayah kerajaan Majapahit masa pemerintahan Hayamwuruk) 39 suara.
3. Dalam Sidang tanggal 13 Juli 1945 : telah diambil keputusan pembentukan 4 Panitia, yaitu :
a. Panitia Perumus
Bertugas menyiapkan rancangan Pembukaan UUD. Panitia ini beranggotakan 9 orang (panitia Sembilan), yaitu mereka-mereka yang dahulu menjadi anggota Panitia Kecil yang dibentuk oleh BPUPKI yang menghasilkan Piagam Jakarta, 22 Juni 1945. Telah disetujui bahwa isi Piagam Jakarta tersebut dijadikan Naskah rancangan Pembukaan UUD dengan mengalami perubahan redaksional yang berhubungan denganrumusan dasar Negara, yaitu dengan menghasilkan 7 kata dalam sila Dasar Negara yang pertama (ini atas usul anggota Drs. Moh. Hatta), sehingga rumusan Dasar Negara dalam rancangan Pembukaan UUD tersebut menjadi :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
Panitia ini bertugas menyiapkan rancangan Undang-undang Dasar, diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 18 orang, yaitu :
1. Mr. A.A. Maramis
2. R. Otto Iskandar Dinata.
3. B.P.H Poeroebojo
4. H.A Salim
5. Soehardjo
6. Mr. Soepomo
7. Mr. Ny. Maria Ulfa Santoso
8. Wachid Hasjim
9. Parada Harahap
10. Mr. J. Latoeharhary
11. Mr. Soesanto
12. Mr. Sartono
13. Mr. Wongsonegoro
14. K.R.T.H Woerjoningrat
15. Singgih
16. Tan Eng Hoa
17. Hosein Djojodiningrat
18. Dr. Soekiman
Ditambah seorang anggota luar biasa bangsa Jepang, yaitu Myano. Panitia ini telah dapat menghasilkan Rancangan Undang-undang Dasar, yang terdiri dari XV bab, 42 Pasal termasuk 4 Pasal Aturan Peralihan dan 2 Ayat aturan Tambahan. Kemudian dalam siding tanggal 16 Juli 1945, telah diadakan Revisi yaitu jumlah pasalnya menjadi 36 Pasal.
c. Panitia Pembela tanah air.
Panitia ini bertugas menyiapkan Rancangan Undang-Undang Pertahanan Negara.panitia ini diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoejoso dan beranggotakan 22 Orang.
d. Panitia Keuangan dan Ekonomi.
Panitia ini bertugas menyiapkan Rancangan undang-Undang Keuangan dan Ekonomi. Panitia ini diketuai oleh Drs. Moh. Hatta dan beranggotakan 22 Orang.





Usulan-usulan blue print Negara Indonesia telah dikemukakan anggota-anggota BPUPKI pada sesi pertama yang berakhir tanggal 1 Juni 1945. Selama reses antara 2 Juni – 9 Juli 1945, delapan orang anggota BPUPKI ditunjuk sebagai panitia kecil yang bertugas untuk menampung dan menyelaraskan usul-usul anggota BPUPKI yang telah masuk.
Pada 22 Juni 1945 panitia kecil tersebut mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI dalam rapat informal. Rapat tersebut memutuskan membentuk suatu panitia kecil berbeda (kemudian dikenal dengan sebutan “Panitia Sembilan”) yang bertugas untuk menyelaraskan mengenai hubungan Negara dan Agama.
Dalam menentukan hubungan negara dan agama anggota BPUPKI terbelah antara golongan Islam yang menghendaki bentuk teokrasi Islam dengan golongan Kebangsaan yang menghendaki bentuk negara sekuler dimana negara sama sekali tidak diperbolehkan bergerak di bidang agama. Persetujuan di antara dua golongan yang dilakukan oleh Panitia Sembilan tercantum dalam sebuah dokumen “Rancangan Pembukaan Hukum Dasar”.
Dokumen ini pula yang disebut Piagam Jakarta (Jakarta Charter) oleh Mr. Muh Yamin. Adapun rumusan rancangan dasar negara terdapat di akhir paragraf keempat dari dokumen “Rancangan Pembukaan Hukum Dasar” (paragraf 1-3 berisi rancangan pernyataan kemerdekaan/proklamasi/ declaration of independence).
Rumusan ini merupakan rumusan pertama sebagai hasil kesepakatan para “Pendiri Bangsa”.
Rumusan kalimat
“… dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Alternatif pembacaan
Alternatif pembacaan rumusan kalimat rancangan dasar negara pada Piagam Jakarta dimaksudkan untuk memperjelas persetujuan kedua golongan dalam BPUPKI sebagaimana terekam dalam dokumen itu dengan menjadikan anak kalimat terakhir dalam paragraf keempat tersebut menjadi sub-sub anak kalimat.
“… dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan
[A] dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar,
[A.1] kemanusiaan yang adil dan beradab,
[A.2] persatuan Indonesia, dan
[A.3] kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan[;] serta
[B] dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Rumusan dengan penomoran (utuh)
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan populer
Versi populer rumusan rancangan Pancasila menurut Piagam Jakarta yang beredar di masyarakat adalah:
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 

Senin, 24 Januari 2011

CARA MEMPERCEPAT DOWNLOAD


Cara mempercepat download di warnet

Saturday, August 8, 2009 0:42
Posted in category Internet, Komputer
.
Bila main di warnet, coba terapin cara ini. Kondisinya ya ada yg bisa dan ada yang nggak. Tp jangan kecewa ama gw kalo ga berhasil ye!! Mungkin udah di lock ma IT nya!
Ini gak pantas disebut tutor, hanya cara kecil2an. Mungkin bs dipraktekkan bagi yang usil pas main diwarnet (maunya kencang sendiri!) dan networking di OS tidak dikunci sama admin
1. Buka icon network di taskbar (deket jam yang nyala2 itu,)
2. Klik kanan Status, di General pilih Properties, lanjut pilih TCP/IP .
3. kalo aja disitu IP nya yg paling atas 192.168.0.22 , misalnya kita berada dikomputer 22 (biasanya warnet ngasih nomor IP berdasar PC biar ga bingung)
4. silahkan ganti aja 22 itu jadi nomor acak, yang paling 100 keatas 120 kek atau 122, ingat ip juga ada batasan sampe 255 dan tidak mungkin warnet sampe 255 komputer. Jangan sampe bentrok dengan Komputer lain ya. Kalo udah ganti klik ok dan close.
5. Silahkan browsing dan download sampe puas, komputer tetanggamu mungkin akan menggerutu karena tiba2 lambat, atau bs juga si OP kena musibah lambat jg. kalau main game, wah ga ada lagnya karena semua abis disedot kamu.
6. kalau mau off, balikin ke IP semula, soalnya kalau ip nya ga cocok pas close billing gak bisa!! (kadang)
cara ini berfungsi baik kalo :
1. Tiap IP sudah dibatasi koneksinya oleh router software
2. Tidak dikunci oleh IT pada bagian properties tadi
Tidak direkomendasikan :
1. Buat OP warnet!! kasian User!!
cara mempercepat download di warnet, MEMPERCEPAT DOWNLOAD

Pameran Seni Rupa No Matter

TEMPO InteraktifYogyakarta - Sebanyak 12 perupa menggelar pameran bersama bertajuk “No Matter” di Galeri Biasa, Yogyakarta, sepanjang 3-12 Juli 2010. Para perupa itu berbeda latar belakang pendidikan dan domisili, tapi mereka tak latah membentuk sebuah kelompok.

Ke-12 perupa tersebut adalah Allatief, Arif Ary Wicaksono “Codet”, Eman Jauhari, Harlen Kurniawan, Idrol Triono, Iwan Hartanto, Miftakhul Huda, Muliya Kaleboe, Novanda Yudha Bakti, Pirie Mare Tramontane, Pathub, dan Praditya Wibisono. Mereka bertempat tinggal tersebar, dari Bali, Yogyakarta, hingga Bandung. Mereka juga berlatar belakang pendidikan berbeda, mulai Institut Seni Indonesia Yogyakarta, otodidak, desain grafis, hingga seniman tato.

Eman Jauhari, misalnya, kembali melukis di atas kanvas setelah empat tahun menekuni dunia seni tato. Alumnus Akademi Seni Rupa dan Desain MSD Yogyakarta tahun 2000 ini menggabungkan teknik melukis dan teknik tato pada dua buah karyanya yang bertajuk Maybe New York dan Woman Fighter.

Tube bekas penyimpan tinta tato justru dimanfaatkan Eman untuk menggoreskan cat akrilik di atas kanvas. Menurut dia, dengan teknik ini diperoleh garis yang lebih tegas dengan tingkat gradasi warna yang lebih mudah dikendalikan. Ia juga memanfaatkan teknik arsiran tato untuk mendapatkan efek gelap-terang yang dikehendaki.

Jika Eman berkhayal tentang New York dan seorang perempuan petarung, perupa Novanda Yudha Bakti lebih suka merespons fenomena sosial melalui dua karya tiga dimensinya, Brain Eater dan Victim. Menggunakan bahan dasar kardus, Novandha menghadirkan sosok kepala kuda yang terpenggal dengan salah satu matanya copot. Novandha menganggap kuda adalah korban karkusan manusia, korban kesewenang-wenangan manusia.

Kuda, menurut Novandha, telah dicerabut dari kebebasannya untuk kemudian menjadi bagian dari alat transportasi, hiburan, perhiasan, dan bahkan makanan manusia. Kuda telah menjadi korban bagi pemenuhan nafsu manusia.

Sementara Iwan Hartanto mengungkapkan pengalaman spiritualnya melalui dua buah karya Meditasi dan Karma 1. Iwan menghadirkan sosok kepala Buddha dengan teknik sablon di atas kayu lapis. Ia menambahkan kata “balance” secara berulang-ulang pada karya Karma 1.

Menurut kurator Ben Hendro, karya-karya yang dipamerkan di Galeri Biasa ini merupakan implementasi dari merespons kegetiran, kegelisahan, ketimpangan hidup yang merupakan bidikan dari realitas kehidupan alam dan lingkungan masing-masing personal. Namun, fenomena itu tidak selalu divisualkan seperti apa yang terlihat.

AVENGED SEVENFOLD PLAYING ROCK AM RING AND ROCK IM PARK

Avenged Sevenfold fans in Europe. Get ready for an A7X invasion this June as Avenged Sevenfold comes to Germany to play Rock am Ring and Rock im Park 3-5 June, 2011. Tickets available at http://bit.ly/ezwKb7 Get them before these shows sell out. Details at www.rock-am-ring.com and www.rock-im-park.com.

avenged sevenfold

We recently asked several friends who knew Jimmy and his style, and also knew our music and each of our personalities to suggest drummers to tour with us starting this year. Our long time studio drum tech, Mike Fasano, recommended Arin Ilejay. We've rehearsed with Arin and have been impressed with his technical skills, attitude and work ethic. We're very excited to tour with Arin and hope all of you will give him the warm welcome to the family we have.
Thanks for your never ending support. It means the world to us.
See you on the Nightmare After Christmas